Tips Membeli Mobil Bekas

Mencari informasi penjualan mobil bekas melalui surat kabar, rasanya menjadi kegiatan paling sering dilakukan konsumen perkotaan. Langsung datang ke dealer mobil bekas memang tak ada salahnya. Tapi, bila ingin membeli mobil langsung dari pemilik, jelas perlu memanfaatkan iklan koran. Cara itu juga sekaligus dapat membandingkan harga mobil yang hendak dipilihnya. Sekurangnya terdapat delapan pertanyaan wajib yang harus disampaikan kepada penjual, sebelum Anda membeli mobil bekas. Pertanyaan ini bisa disampaikan melalui telepon, lalu diteruskan ketika Anda telah menghadapi mobil yang bakal dipinang.

– Apa warna mobilnya?
Warna mobil sangat penting. Pertanyaan itu rasanya juga tepat untuk membuka komunikasi dan melanjutkan dengan pertanyaan wajib selanjutnya. Apakah bodi masih utuh dan ada variasi yang menarik, adalah pertanyaan lanjutan yang umum ditanyakan. Termasuk kondisi ban dan komponen lainnya bisa langsung menyambung pertanyaan pertama ini.

– Apa saja perlengkapan utamanya?
Pertanyaan ini sebetulnya mengarah kepada informasi kondisi perlengkapan standar mobil bersangkutan. Anda bisa saja menyatakan, versi tiga pintu atau empat pintu, bila misalnya hendak membeli Suzuki Amenity. Termasuk juga, sistem transmisinya, manual atau otomatis. Fungsi AC, sound system, dan lainya masuk dalam kaitan pertanyaan ini.

– Apakah mobil dimiliki sejak baru?
Ini dapat ditanyakan setelah memutuskan untuk melihat langsung mobil bersangkutan. Informasi itu berkait dengan sejarah perawatan mobil bersangkutan. Termasuk seberapa banyak pemilik mobil sebelum akhirnya berada di hadapan Anda. Pikirkan, bila ternyata mobil telah berpindah empat pemilik dalam dua tahun, misalnya.

– Apakah mobil dipakai sendiri atau dikemudikan sopir?
Ini penting diketahui, karena semakin banyak mobil berganti pengemudi akan banyak resikonya. Pertanyaan ini sebetulnya bisa mengarah pada, apakah mobil bersangkutan sering digunakan para remaja — bisa saja anak dari penjualannya. Mobil yang sering dipakai remaja, tentu akan lebih berisiko.

– Berapa kilometer mobil telah jalan?
Tanyanya mengapa mobil berjalan lebih 20.000 km atau (mungkin saja) kurang dari 5.000 km dalam setahunnya. Ini dapat Anda hitung menggunakan pembagian angka yang tertera pada odometer dengan tahun produksi. Kalau km mobil tinggi karena jarak rumah dan tempat kerja pemilik cukup jauh, boleh menjadi pilihan. Soalnya keadaan ini akan lebih baik, dibanding mobil yang lebih sering digunakan keluar masuk perkampungan dengan kondisi jalan buruk. Namun, bila jumlah km amat tinggi, Anda harus mewaspadainya.

– Mobil pernah mengalami kecelakaan?
Bila mengakuinya dan bisa saja akibat serempetan kecil, tanyakan proses reparasinya dan biaya serta bengkel yang dipilih untuk memperbaiki mobil bersangkutan. Setelah pengakuan ini, Anda memang perlu lebih detail memperhatikan keutuhan bodi, khususnya bagian sudut mobil bersangkutan.

– Apakah memiliki buku catatan servis?
Mobil yang mendapat perawatan baik, adalah yang memiliki buku catatan servis. Bila tidak dan pemilik mengakui biasanya menggunakan jasa bengkel ‘kaki lima’, wajib untuk mewaspadai keaslian komponen dan sistem kerja mesin dan elektrik serta bagian lain mobil tersebut.

– Mengapa mobil dijual?
Ini menjadi pertanyaan terakhir yang rasanya naif. Tetapi, dapat digunakan untuk memperkirakan kondisi mobil bersangkutan. Tinggalkan mobil, kalau penjelasannya terasa bertele-tele dan mengelak dari sesuatu yang buruk. ( bid/berbagai sumber )

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *