Peran Kita dalam Mengurangi Kemacetan di Jalan Raya

Salah satu masalah kota besar saat ini adalah kemacetan. Pemerintah sudah pernah mengeluarkan kebijakan, tengah merencanakan dan harus selalu menemukan solusi-solusi baru yang paling pas agar jalan raya lebih lancar. Di DKI Jakarta, misalnya ada pemberlakuan three in one, pengoperasian busway, proyek-proyek monorel dll. Bahkan, wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke kota lain termasuk upaya mengatasi padatnya lalulintas.

Bila kita sederhanakan, kemacetan pada dasarnya terjadi karena jumlah pengguna jalan lebih banyak dibandingkan luas jalan yang tersedia di titik dan waktu tertentu. Berhubung kendaraan pribadi telah menjadi kebutuhan vital, sebagai pengendara tentu kita akan keberatan jika alternatifnya adalah mengurangi penggunaan kendaraan. Betul, kan? Apalagi hingga saat ini sistem transportasi massal masih butuh pembenahan.

Nah, daripada hanya protes dan pasif menunggu kebijakan terbaru dalam mengatasi kemacetan, setiap pengendara sebenarnya dapat menyumbangkan peran aktifnya. Efek terhadap berkurangnya kemacetan akan lebih kuat apabila peran ini kita sosialisasikan kepada pengendara-pengendara lain. Berikut ini beberapa poin yang dapat kita terapkan dalam membantu mengurangi kemacetan:

1. Tertiblah dalam berlalulintas. Perhatikan dan patuhi rambu-rambu jalan, traffic light, marka jalan dsb yang terdapat di jalan raya. Bila dilarang memutar (U Turn), sebaiknya lurus terus dan cari putaran berikutnya. Yang sering terjadi juga, pengendara tidak mengindahkan garis putih batas berhenti ketika lampu merah menyala. Akibatnya, pengguna jalan dari jalur lain bisa terhalang. Umumnya, halangan tersebut berbuntut panjang dan bisa berakhir dengan macet total di persimpangan bila para pengguna sama-sama tidak bersabar dan saling serobot jalur. Kondisi ini bisa semakin parah bila terjadi senggolan, benturan, bahkan tabrakan.

2. Kenali rute yang akan kita lewati dan berusahalah menghindar atau mencari jalan alternatif apabila akan menempuh wilayah yang sudah dikenal sebagai kawasan macet pada jam-jam dan waktu-waktu tertentu. Khusus saat hujan, kita harus lebih memperhitungkan juga kawasan yang biasa tergenang air. Sudah rahasia umum, genangan air juga menjadi penyebab tersendatnya arus lalu lintas.

3. Biasakan parkir di area yang benar-benar resmi dan diperuntukkan untuk parkir. Bila terpaksa harus parkir di pinggir jalan, usahakan tidak terlalu lama. Bagaimanapun, tindakan “memakan” sebagian area jalan bisa memicu penumpukan jumlah mobil di area tersebut.

4. Selain kecelakaan, banyak kasus kemacetan dipicu oleh kondisi darurat yang dialami salah satu pengguna jalan. Misalnya, mogok karena overheating atau ban pecah. Karena itu, pastikan mobil dalam kondisi prima sebelum kita benar-benar menginjak gas dan menikmati kenyamanan berkendara.

Sumber: Aspira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *