Parkir Aman


Memarkir kendaraan tampaknya memiliki kendala tersendiri. Kalau tidak masalah ruang yang dirasakan sempit, hal lain yang sering dipertanyakan tentu soal keamanan. Terlebih jika di karcis parkir tertera peringatan dari pengelola lahan agar pemilik kendaraan bertanggungjawab sendiri atas risiko kehilangan dan kerusakan. Bila sudah demikian tentu obat yang paling manjur adalah memperlengkapi kendaraan dengan berbagai alat pengaman.

Saat ini ada berbagai cara yang ditempuh para pemilik kendaraan. Seperti cara yang saat ini banyak ditempuh pemilik kendaraan roda dua. Mulai dari mengganti baut sampai pada pemasangan saklar tersembunyi.

Penggantian baut umumnya ditujukan untuk mengamankan komponen kendaraan yang mudah dibongkar dan memiliki harga jual yang cukup menggiurkan. Seperti master rem atau yang juga dikenal dengan sebutan disk brake atau speedometer yang umumnya bisa dibongkar hanya dalam hitungan menit. Komponen ini akan lebih aman jika baut perekatnya diganti dengan jenis bintang. Hitung-hitung, dari pada kehilangan onderdil yang harganya di atas Rp 1 juta lebih baik membeli baut yang harganya sekitar Rp 15.000 per potong.

Lain lagi dengan tindakan antisipasi pengguna motor tanpa izin pemiliknya alias maling. Beberapa pemilik motor membawa tutup busi motor yang diparkirnya. Dengan demikian, kendaraan roda dua miliknya yang sedang diparkir tidak dapat dihidupkan siapa pun.

Jika ingin lebih aman, kuda besi yang biasa diparkir di tempat umum itu sebaiknya ditambah dengan pengaman berupa saklar tersembunyi. Bila saklar ini tidak diaktifkan motor tidak akan hidup meskipun kunci kontak sudah dipasang karena saklar ini berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus dari baterai (aki).

Perlu diingat, pemasangan saklar rahasia itu dapat dianggap sebagai modifikasi kendaraan secara fisik, sehingga dapat menghanguskan masa garansi kendaraan yang masih tersisa.

Jika demikian, mungkin sebaiknya langkah lain berupa pemasangan gembok dari bahan baja cocok untuk dipertimbangkan. Pada taktik ini, sebagian orang lebih memilih gembok yang tidak menggunakan pegas. Menurut mereka, gembok yang menggunakan per ini bisa terbuka jika mengalami benturan keras pada bagian bawahnya.

Memang, kalau malingnya nekat dengan cara mengangkut motor curiannya, maka semua upaya akan sia-sia. Kecuali kalau kendaraan yang diparkir mendapat perhatian penuh dari penjaga setempat. Karenanya, campur tangan petugas dan pengelola parkir bagaimana pun sangat diharapkan. [otofinace.com/Y-5]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *