Mengendalikan Emosi Jika Terjebak Kemacetan

Keselamatan berkendara tidak hanya ditentukan oleh sistem keamanan yang telah diaplikasikan di mobil, kondisi psikologis pengendara sebagai orang yang berada di balik kemudi pun memainkan peranan penting. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan di Amerika menyebutkan bahwa kekurangmatangan dan ketidakstabilan emosi memperbesar potensi terjadinya kecelakaan.

Dampak emosi bagi kesehatan secara umum pun ada. Munculnya sifat tidak sabar tiap kali terjebak macet misalnya. Ketidaksabaran menjadi ancaman tersembunyi bagi kesehatan, karena sifat ini dapat mengaktifkan sistem kardiovaskuler secara terus menerus. Selanjutnya tekanan darah akan cepat naik, kecepatan pernapasan akan meninggi dan otot menjadi tegang. Begitu juga dengan rasa bosan. Beberapa penelitian menunjukkan, adanya keterkaitan antara rasa bosan dan sakit kepala yang diderita seseorang. Rasa bosan dapat melahirkan emosi negatif pada tubuh, sehingga dengan mudah meningkatkan stres dan memperlemah sistim kekebalan tubuh.

Karena itu, kita perlu tahu, belajar dan lebih terampil lagi mengelola emosi saat berkendara. Terutama, di saat kita terjebak kemacetan. Nah, apa saja tindakan berguna yang bisa kita lakukan jika terjebak kemacetan? Berikut ini sharing dari AstraWorld:

1. Manfaatkan kapasitas mobil dengan berbaik hati mengajak orang lain berkendara bersama Anda. Misalnya, suami/istri, keluarga, atau teman kantor yang searah dengan perjalanan Anda. Mereka bisa Anda ajak memperbincangkan hal-hal yang menyenangkan.

2. Dengarkan musik. Perlengkapan audio semacam ini bisa membantu mengalihkan perhatian Anda dari kondisi jalan yang sedang Anda hadapi. Karena itu, jangan lupa menyimpan lagu-lagu kesukaan Anda di mobil.

3. Saat macet, jangan terlalu memusingkan antrian yang panjang atau pun semrawutnya jalan. Pandangan dan pikiran Anda akan jauh lebih segar bila Anda coba memperhatikan arsitektur gedung-gedung yang indah. Bisa juga mencoba menghibur diri tiap kali melihat grafiti-grafiti kreatif, lucu dan unik yang biasanya ada di pinggir jalan raya.

4. Ngemil atau menikmati makanan kecil. Pilih dan siapkanlah makanan kecil yang baik bagi kesehatan. Saat rasa kecewa atau bosan datang, kenikmatan makanan kecil bisa turut menenangkan pikiran.

5. Berpikir positif. Carilah bermacam alasan positif ketika menghadapi kemacetan. Berpikir positif mampu mengubur rasa kecewa atau bosan yang mungkin muncul ketika menemui lingkungan yang kurang menyenangkan.

Selain masalah pengendalian emosi, yang tidak kalah penting adalah mengatur perjalanan. Hindari jam-jam sibuk dan kawasan macet.

Sumber: Aspira

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *