Kenali Oli untuk Mobil Anda

pelumasSAAT mengganti oli mesin kendaraan adalah saat-saat yang cukup membingungkan. Terlebih bagi sang melankolis yang senantiasa dipenuhi pemikiran dan pertimbangan, memang butuh perjuangan untuk memutuskan pilihan pada beragam merek dan tipe pelumas.

Belum lagi berbagai varian pelumas yang dikeluarkan oleh satu produsen oli yang semakin menambah panjang deretan botol-botol oli yang dipajang di etalase bengkel. Namun oli mana yang paling cocok bagi mobil saya?

Semua jenis oli pada dasarnya memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai bahan pelumas yang mencegah terjadinya benturan antar logam dengan komponen mesin. Dengan demikian berbedanya karakter mesin juga akan membedakan jenis oli yang harus digunakan.

Kekentalan (viskositas) adalah salah satu yang sebaiknya diperhatikan. Viskositas sangat penting karena berkaitan langsung dengan performa oli tersebut dalam melindungi benturan antar permukaan logam di dalam mesin. Viskositas terlihat dari angka-angka yang terdapat setelah singkatan Society of Automotive Engineers (SAE).

SAE 5W-30 mempunyai arti bahwa pada suhu dingin oli bekerja pada index kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja di index kekentalan 30. Semakin tinggi angka memperlihatkan semakin kentalnya oli tersebut. Sehingga oli 20W tentunya akan lebih kental dari oli 5W.

Usaha yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin di buku pentunjuknya. Namun seiiring dengan semakin rumit dan rapatnya ruang antar komponen di mesin mobil-mobil keluaran akhir, semakin encer oli tentunya akan semakin baik. Hal tersebut dikarenakan walau lebih baik dalam membersihkan, melindungi, dan meredam suara serta getaran mesin, oli yang kental akan lebih sulit untuk dapat menjangkau celah-celah kecil.

Lebih rumit lagi yang terjadi di negara-negara bercuaca ekstrim, semakin dingin cuaca tempat mobil dioperasikan, semakin encer pula oli yang dibutuhkan sebuah mesin. SAE 15W-30 adalah viskositas yang disarankan digunakan di cuaca panas seperti di Indonesia, sedangkan SAE 5W-30 adalah yang disarankan digunakan di negara dingin seperti Swedia.

Selain viskositas, juga terdapat kualitas oli yang disimbolkan oleh American Petroleum Institute (API). Dua tipe API adalah yang berawalan “S” untuk mobil yang masih menggunakan busi, dan “C” untuk diaplikasikan pada mesin diesel dan kendaraan besar. Lebih mendekati akhir abjad, teknologi yang diadopsi oli yang bersangkutan akanlah lebih baru.

Untuk mesin bensin saat ini direkomendasikan menggunakan oli dengan kualitas API SM yang mulai diperkenalkan sejak tahun 2004 dengan resistensi oksidasi yang lebih baik juga dalam menjaga temperatur sera melindungi mesin dari keausan. Sedangkan API sebelumnya yakni SJ diperuntukan untuk mesin generasi 2001 atau yang lebih tua, SH (1996), SG (1993), dan SF (1988). Sedangkan pada mesin diesel, API CJ-4 untuk mesin 2006 dan yang lebih tua, CI-4 (2002), CH-4 (1998), CG-4 (1995), CF-4 (1990), CF-2 (1994 untuk two stroke engine) dan CF (1994 untuk mesin off road).

Sedangkan oli itu sendiri terbagi menjadi oli mineral, semi sintetik, dan full sintetik. Oli mineral adalah oli berbahan dasar minyak bumi (based oil), oli sintetik adalah oli yang dibuat dari perpaduan antara oli mineral dan oli sintetik, sedangkan oli full sintetik adalah yang dibuat dari bahan murni sintetik untuk pemakaian yang lebih tahan lama.

Jika memang demikian adanya, maka pertanyaan oli manakah yang paling cocok bagi sebuah mobil tampaknya hanya bisa dijawab oleh masing-masing pemilik mobil sesuai permintaan mesin mobilnya masing-masing. Walau oli mineral bisa mencapai 5.000km pemakaian, oli semi sintetik 7.000km, dan oli full sintetik 10.000km, namun ada baiknya mengganti oli setiap 5.000 km agar kondisi mesin tetap prima. (berbagai sumber/OL-02)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *