Lega atau lapang mirip kamar suite room, begitulah kesan pertama begitu masuk ke mobil Hyundai H-1. Duduk di depan atau di belakang kemudi terlihat pandangan yang luas dan bebas, sementara tempat duduk yang nyaman menunjang perjalanan. Di bagian tengah dan belakang tak kalah lapangnya.
Mobil MPV premium Korsel ini memiliki tiga baris kursi untuk tipe XG otomatis (9 penumpang) dan empat jajar kursi (12 penumpang) pada tipe Elegance otomatis dan manual yang semuanya bermesin diesel.
PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) secara resmi meluncurkan H1 bermesin diesel versi rakitan lokal (completely knock down/CKD). Hyundai H1 tipe Elegance maupun XG yang dirakit di dalam negeri ini memiliki perbedaan dengan yang diimpor utuh dari Korsel sebelumnya.
Misalnya saja tampak pada bagian luar. H1 tidak lagi menggunakan two tone color eksterior, tetapi hanya satu warna saja. Selain itu desain pelek juga berbeda dibandingkan dengan H1 versi CBU.
Selain itu, khusus untuk tipe XG, di bagian belakang HMI menambahkan rear spoiler yang telah dilengkapi stop lamp. Di samping terdapat rear spoiler with stoplamp, ada juga penambahan wiper pada kaca belakang.
Masuk ke dalam kabin, interior Hyundai H1 telah dilengkapi New Kenwood Double Din Head Unit. Khusus varian XG, headunit dilengkapi GPS dan juga ada tambahan monitor lain (roof mounted LCD) berukuran 10 inci yang diletakkan di langit-langit jok baris kedua.
Penempatan ini sangat mendukung sebagai peranti hiburan seluruh penumpang H1 di baris kedua ketiga. Fitur lainnya, wood grain panel, lampu depan Xenon.
Dalam peluncuran dan test drive Hyundai H-1 Diesel tipe XG dari Kuta (Bali)-Jakarta pekan lalu menempuh jarak kurang lebih 1.400 kilometer tidak mengalami kesulitan dalam mengendarainya.
Dengan enam penumpang, tiap kursi tengah direbahkan menjadi tempat minuman dan makanan menjadikan lebih leluasa. Namun bila kursi baris ketiga direbahkan, pegangan tangan jadi agak jauh. Tidak seperti pada kursi baris kedua yang posisi pegangan tangannya tetap mudah dijangkau.
Suara bising
Dengan mesin 2.497cc, cukup responsif untuk memacu mobil itu hingga ke batas kecepatan yang diinginkan. Penggunaan persneling otomatis membuat pengendaraan Hyundai H1 di tengah kemacetan lalu lintas di dalam kota mulai di Kuta-Gilimanuk, Ketapang-Probolinggo-Tuban sampai Semarang terasa tetap mudah bagi pengemudi.
Kecepatan 120 km/jam dengan mudah dicapai. Beberapa kali dicoba mencapai kecepatan 160 km/jam di jalan tol Pejagan-Kanci, walau perlu waktu beberapa detik. Selain itu suara bising dari ban terdengar di dalam kabin saat melaju di jalan tol bukan aspal atau jalan beton.
Dalam perjalanan di jalan tol Cikampek menuju Jakarta yang agak ramai, dengan kecepatan 80 km/jam, mobil bongsor ini bisa melesat di tengah keramaian lalulintas.
Selama perjalanan selain menikmati pemandangan perdesaan mulai dari persawahan sampai pantai, di dalam kabin ada fasilitas DVD, CD, MP3, radio 2 DIN ditambah monitor LCD di bagian atas. Semua penumpang pun menikmati alunan musik dan tayangan film.
Walaupun sosoknya besar, karena radius putarnya cukup baik untuk ukuran mobil di kelasnya, sekitar 5,60 meter, mudah saja untuk mengemudikan mobil ini bermanuver di jalan sempit.
Soal keamanan, kendaraan ini menggunakan sistem pengereman ABS yang mumpuni. Selain itu mobil ini dilengkapi rear view camera dan rear parking sensor untuk memudahkan memundurkan mobil berukuran besar.
Adapun mengenai bahan bakar, pihak Hyundai mengklaim 1:10 sampai 1:12, tetapi dalam perjalanan ini tercatat 1:9. President Director HMI Jongkie D Sugiharto menjelaskan sebelum meluncurkan Hyundai H-1 Diesel, tahun lalu pihaknya menguji coba varian ini menempuh jarak 80.000 km.
“Selama itu menggunakan solar biasa bukan yang Dex [Pertamina Dex], dan tidak ada masalah,” katanya.
Hyundai H1 selintas di mensinya mirip Toyota Alphard. Hanya saja Hyundai H1 sedikit lebih panjang. Harganya pun lebih murah. (herry.suhendra@bisnis.co.id)
Herry Suhendra
Sumber: Bisnis Indonesia