Busi Perlu Diperiksa secara Berkala

MENGINGAT pentingnya busi, pemeriksaan busi secara berkala perlu dilaksanakan. Busi-busi tersebut diperiksa untuk mengetahui apakah sistem penyalaan bekerja dengan baik. Juga apabila mesin sukar di-start atau tidak bekerja dengan halus.

Meskipun di antara distributor dan busi terdapat tegangan yang tinggi, tip berikut ini dapat membantu Anda dalam memeriksa busi.

Langkah pertama, start mesin dan hubungkan terminal dari busi yang hendak diperiksa dengan badan mesin. Gunakan obeng untuk melakukan hal itu atau ketika mencabut kabel busi yang bersangkutan.

Kedua, apabila pada waktu mesin di-start ternyata putaran mesin berkurang dan mesin mulai bergoyang, itu berarti busi berada dalam kondisi baik. Untuk mengetahui perubahan kecepatan putarnya, perhatikan putaran kipas udara. Dalam hal ini perhatikan juga bunyi mesin apakah terdengar halus atau tidak.

Jika selama diperiksa tidak terjadi perubahan, dapat dinyatakan bahwa busi rusak atau tidak bekerja dengan baik, atau kabel businya putus.

Jika telah ditetapkan busi-busi yang rusak, bukalah busi tersebut dan periksalah keadaannya. Lepaskan semua kabel-kabel busi, berikanlah tanda-tanda pada kabel supaya tidak terjadi kekeliruan pada waktu pemasangannya kembali.

Kemudian bukalah busi-busi dengan mempergunakan kunci busi yang sesuai. Setelah itu letakkanlah busi-busi tersebut menurut tempatnya pada mesin untuk mempermudah pemeriksaannya.

Apabila dalam keadaan bersih dan kering, berarti busi-busi tersebut bekerja dengan baik.

Kalau mesin tersebut bersilinder empat dan ternyata bahwa busi-busi dari silinder pertama, kedua, dan ketiga dalam keadaan baik, tetapi busi dari silinder keempat berwarna hitam dan basah, itu menunjukkan bahwa busi dari silinder keempat rusak dan harus diganti.

Busi-busi yang penuh dengan kerak-kerak karbon harus dibersihkan dengan mempergunakan sikat tembaga atau dengan kawat. Tetapi, kalau busi-busi tersebut sudah aus, sebaiknya busi-busi tersebut diganti dengan yang baru.

Seandainya tiga busi dalam keadaan baik, tetapi satu busi penuh dengan kerak-kerak karbon, ada kemungkinan silinder dari busi terakhir tidak dalam keadaan baik.

Jarak standar antara kedua elektroda busi adalah kira-kira 0,8 mm. Sebaiknya jarak tersebut diukur dengan menggunakan alat pengukur yang khusus dibuat untuk keperluan tersebut (plug gage). Kalau tidak ada, sebagai penggantinya dapat digunakan empat kartu nama biasanya tebalnya 0,2 mm x 4 = 0,8 mm.

Aturlah jarak antara kedua elektroda tersebut dengan jalan membengkokkan elektroda badan, sedikit demi sedikit.

Untuk mobil dalam keadaan normal bersihkan busi setiap 2,500 km dan gantilah bila telah menempuh 20.000 km.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *